Tautan-tautan Akses

Cek Fakta: Rekaman Video yang Viral Tak Tunjukkan Sistem Laser Pertahanan Udara ‘Iron Beam’ Israel


Sebuah rudal Israel yang diluncurkan dari sistem pertahanan rudal Iron Dome berupaya mencegat roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza, di atas Netivot di Israel selatan, 8 Oktober 2023. (Foto: AFP/Mahmud Hams)
Sebuah rudal Israel yang diluncurkan dari sistem pertahanan rudal Iron Dome berupaya mencegat roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza, di atas Netivot di Israel selatan, 8 Oktober 2023. (Foto: AFP/Mahmud Hams)
 Jenya zub LIVE NEWS

 Jenya zub LIVE NEWS

Saluran Telegram

“Pada awalnya, video tersebut menunjukkan cara kerja sistem pertahanan udara (berbasis) laser terbaru Israel ‘Iron Beam.’

Salah

Di tengah meningkatnya konflik antara Hamas dan Israel, sejumlah video yang mengklaim menunjukkan sistem pertahanan udara senjata berenergi terbaru Israel ‘Iron Beam’ yang sedang diuji beredar di berbagai platform media sosial. Video tersebut menjadi viral.

Salah satu video yang diunggah ke platform X, sebelumnya bernama Twitter, menunjukkan cuplikan dari sebuah video game bernama Arma 3. Unggahan itu disukai dan diunggah ulang oleh sekitar 30 ribu pembaca. Video tersebut juga ditonton 5,7 juta orang pada saat artikel ini ditulis.

Video lain yang beredar di X, TikTok, Telegram, dan YouTube tampak menunjukkan roket menuju Tel Aviv yang berhasil dicegat.

Jenya zub LIVE NEWS, saluran Telegram dengan hampir 36.000 pelanggan yang mengunggah konten dalam bahasa Rusia dan Ukraina, menulis bahwa video tersebut menunjukkan Iron Beam sedang dioperasikan.

“Pada awalnya, video tersebut menunjukkan cara kerja sistem pertahanan udara (berbasis) laser terbaru Israel ‘Iron Beam.’ Laser tersebut menembak jatuh sasaran di udara. Pertahanan udara masa depan,” tulis Jenya zub LIVE NEWS pada 15 Oktober.

Klaim itu salah.

Beberapa pengguna media sosial memperhatikan adanya seberkas cahaya diagonal yang melintas di layar pada saat intersepsi. Sinar itu tampak menembus dua titik cahaya di langit.

Namun intersepsi Iron Beam tidak bersuara dan tidak terlihat.

Iron Beam dikembangkan oleh perusahaan teknologi pertahanan Israel, Rafael Advanced Defense Systems Ltd. Perusahaan tersebut sebelumnya juga mengembangkan sistem pertahanan udara pencegat rudal Iron Dome.

Iron Beam menggunakan laser serat 100 kilowatt yang dapat menghancurkan target hingga sejauh tujuh kilometer. Sebaliknya, rudal Iron Dome dapat mencegat objek hingga jarak 70 km. Pada saat pencegat rudal menghancurkan sasaran saat terkena benturan, sebuah laser harus diarahkan ke target selama beberapa detik.

Iron Beam diharapkan melengkapi, bukan menggantikan, sistem pertahanan Iron Dome dan elemen pertahanan udara Israel lainnya. Iron Beam juga memiliki kelebihan mengingat sistem baru tersebut dapat diintegrasikan dengan berbagai sistem dan platform. Israel mengharapkan kehadiran Iron Beam dapat membatasi kerusakan sekunder.

Selain itu, dalam soal harga, laser Iron Beam jauh lebih murah untuk digunakan dibandingkan rudal Iron Dome, yang masing-masing mencapai puluhan ribu dolar.

“Intersepsi Iron Beam tidak bersuara, tidak terlihat, dan biayanya hanya sekitar $3,50 per unitnya,” kata mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada April 2022.

Meskipun sejumlah film fiksi ilmiah menggambarkan senjata laser yang memiliki efek suara dan visual yang khas, tetapi pada kenyataannya sebagian besar sinar laser yang digunakan dalam aplikasi pertahanan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Iron Beam juga tidak bisa terlihat baik pada siang ataupun malam hari.

Video promosi Iron Beam yang dirilis pada Oktober 2022 menunjukkan pancaran sinar yang terlihat sekilas. Namun, pancaran cahaya tersebut adalah efek visual yang ditambahkan setelah kejadian tersebut.

“Sinar itu hanya ditampilkan sebagai bantuan visual, sebenarnya klip tersebut pada dasarnya tidak akan menunjukkan apa pun, tetapi sinar itu sendiri … tidak terlihat dengan mata telanjang,” kata Aurora Intel, sebuah akun intelijen sumber terbuka di X yang berfokus pada konflik di wilayah Israel, kepada Polygraph.info dalam sebuah komentar tertulis.

Video promosi yang sama mencakup rekaman yang menunjukkan rekaman Iron Beam menargetkan pesawat nirawak (drone), mortir, dan roket. Objek-objek tersebut hancur tanpa adanya sinar laser yang terlihat.

Penyelidik open source mengatakan rekaman pada unggahan Jenya zub LIVE NEWS adalah asli. Rekaman itu menunjukkan rudal Tamir yang ditembakkan dari sistem pertahanan udara Iron Dome Israel mencegat roket Qassam yang ditembakkan oleh sayap militer Hamas.

Aurora Intel mengaitkan kilatan cahaya yang terlihat pada saat intersepsi dengan suar lensa. Suar lensa terjadi ketika cahaya dari sumber terang mengenai lensa kamera sehingga menyebabkan ledakan bintang, atau dalam hal ini lonjakan difraksi yang sangat panjang (garis yang memancar dari sumber terang) hingga terlihat di foto dan video.

Tyler Rogoway, Pemimpin Redaksi The War Zone, mendeskripsikan cahaya tersebut sebagai "kilatan cahaya dari ledakan Tamir.”

Dalam video yang tampaknya menunjukkan intersepsi yang sama dari sudut berbeda, efek ledakan bintang yang jauh lebih kecil terlihat di titik tumbukan. Seberkas cahaya panjang tidak terlihat dalam video itu.

Setelah perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober, Israel mengumumkan bahwa mereka dapat mengerahkan Iron Beam beberapa tahun lebih cepat dari jadwal. Namun, sejauh ini belum ada bukti bahwa Israel menggunakan Iron Beam dalam konflik tersebut.

XS
SM
MD
LG